Saat ini, tenaga penyuluh pertanian hanya 20 ribu.
VIVAnews - Menteri
Pertanian, Amran Sulaiman mengakui kurangnya tenaga penyuluh pertanian.
Tenaga ini diperlukan oleh Kementerian Pertanian untuk membina
keterampilan petaninya.
"Kami membutuhkan penyuluh sebanyak 70
ribu, tapi yang ada sekarang 20 ribu orang," ujar Amran dalam
silaturahmi menteri pertanian dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia, di Jakarta, Jumat 9 Januari 2015.
Amran pun
menyampaikan bahwa kementerian kesulitan merekrut tenaga baru. Kondisi
ini, dia melanjutkan, karena ada moratorium pegawai negeri sipil (PNS).
Oleh
karena itu, untuk memenuhi tenaga penyuluh, dia mendekati TNI Angkatan
Darat. Amran bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal
Gatot Nurmantyo.
"Beliau siap mengerahkan 50 ribu Babinsa (Bintara Pembina Desa)," ungkapnya.
Bahkan,
dia menyatakan, TNI siap mendukung swasembada pangan yang ditargetkan
oleh pemerintah. "Dia bilang, 'Panglima, copot saya kalau tidak masuk
(swasembada pangan)," ujar dia seakan menirukan ucapan KSAD.
Dengan begitu, dia mengharapkan, masalah tenaga penyuluh pertanian selesai. "Tinggal kami latih Babinsa-nya," tambah Arman.
30 September 2014 00:00:00 WIB | Post By: Admin BKD