Jakarta-Humas BKN, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menegaskan BKN harus menjadi acuan utama atau role model instansi pemerintah dalam menerapkan talent management atau pengelolaan SDM berbasis potensi. Dijelaskan Bima, unit Assessment Center yang dimiliki BKN akan berkembang menjadi pusat penganalisa potensi SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bukan sekadar bertugas melakukan penilaian dalam proses seleksi/promosi jabatan.
Data potensi hasil penilaian AC tersebut kemudian akan menjadi basis talent pool dan basis data penyusunan pola karir. “Ke depan, ketika ada jabatan kosong, BKN akan siap dengan listing data ASN beserta informasi segala potensinya sehingga akan mudah menemukan siapa ASN yang cocok mengisi jabatan yang kosong. Selain itu saya harapkan tidak ada lagi ASN BKN yang tidak tahu arah karirnya ke depan. Setiap ASN harus memiliki gambaran proyeksi karirnya dan tahu dengan jelas kinerja apa yang akan dia lakukan dalam organisasi,” jelas Bima. Pernyataan itu disampaikan Bima saat memberi arahan dalam pembukaan Konsinyasi Perumusan E-Kinerja ASN, Kamis 28 Mei 2015, di ruang rapat lantai II Gedung II BKN Pusat, Jakarta.
Sebelumnya, pada Senin 25 Mei 2015, BKN menggelar seminar Talent Management in The Public Cector dengan mengangkat tema How Indonesia Establishes Talent Management Framework in Line With Law on State Civil Apparatus. Dalam seminar terebut dihadirkan Ora-orn poocharoen dari Lee Kuan Yew School of Public Policy sebagai pembicara. Pada kesempatan tersebut, Ora menyebutkan salah satu hal yang melemahkan kinerja birokrasi adalah kurangnya implementasi talent management. Hal itu dapat terjadi dikarenakan sejumlah hal seperti adanya intervensi politik, pemimpin yang tidak kompeten, terjadinya korupsi dalam proses implementasi kerja birokrasi dan kurangnya kemampuan me-manage potensi SDM yang ada di birokrasi. palupi
29 Mei 2015 00:00:00 WIB | Post By: Admin BKD